Follow My Instagram

BAB 5: Damaskus, Pusat Peradaban Timur Islam (Bani Umayyah)

Kekhalifahan Bani Umayyah adalah kepemimpinan Negara Islam di bawah pimpinan Bani (keturunan) Umayyah. Daulah Umayyah mengalami dua periode, yaitu periode di Damaskus dan di Cordoba, Andalusia.

Kekhalifahan Bani Umayyah di Damaskus berdiri selama 90 tahun (40 – 132 H / 661 – 750 M).Pendirinya bernama Muawiyah bin Abi Sufyan bin Harb bin Umayyah. Masa keemasan Bani Umayyah di Damaskus adalah pada saat pemerintahan Al-Walid bin Abdul Malik dan Umar bin Abdul Aziz.

Pemerintahan Daulah Umayyah di Andalusia (Spanyol) berdiri selama 275 tahun (756 M – 1031 M), Cordoba menjadi pusat pemerintahannya. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan terjadi pada masapemerintahan Amir yang ke-8 yakni Abdurrahman an-Nasir dan Amiryang ke-9 yakni Hakam al-Muntasir.
  

    Sejarah berdirinya Bani Umayyah di Damaskus

    Bani Umayyah adalah sebuah dinasti yang didirikan oleh Mu’a̅wiyah bin Abu̅ Sufya̅n bin Harb bin Abd Mana̅f setelah masa Al-khulafā al rāsyidu̅n. Mu’a̅wiyah menjadi khalifah pertama Bani Umayyah yang ibu kotanya adalah Damaskus.

    Mu’a̅wiyah bin Abu̅ Sufya̅n sebagai khalifah pertama yang mengubah pemerintahan dari demokratis menjadi kepemimpinan yang turun temurun. Mu’a̅wiyah bin Abu̅ Sufya̅n juga berpengalaman dalam politik.

    Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Damaskus

    Peradaban Islam pada Bani Umayyah di Damaskus dicirikan dengan berbagai kemajuan tata kelola di berbagai bidang antara lain:
    1. pemerintahan
    2. hukum
    3. sosial
    4. ekonomi
    5. keagamaan
    6. pendidikan

    Kemajuan di bidang Pemerintahan

    Struktur dan administrasi pemerintahan Bani Umayyah merupakan penyempurnaan dari al-khulafā al-rāsyidu̅n yang dibentuk oleh Khalifah ‘Umar bin Khattāb, seperti pembagian wilayah kekuasaan menjadi provinsi serta terdapat lembaga dan departemen. Provinsi yang dipimpin oleh gubernur didampingi oleh:
    • beberapa orang kātib (sekretaris)
    • seorang ḥājib (pengawal dan kepala rumah tangga istana)
    • ṣāḥib al-kharaj (pejabat pendapatan)
    • ṣāḥib al-syurṭah (pejabat kepolisian)
    • qadhi (hakim/ kepala keagamaan)
    Terdapat lembaga atau departemen seperti:
    • al-ka̅tib, yang bertugas untuk mengelola administrasi negara secara rapi dan baik untuk mewujudkan kemaslahatan.
    • al-ḥa̅jib, yang mengatur pejabat atau siapapun yang ingin bertemu dengan khalifah diw̅a̅n

    Lembaga al-ka̅tib terdiri atas:
    • ka̅tib al-rasa̅’il (sekretaris negara)
    • ka̅tib al-kharaj (sekretaris pendapatan negara)
    • ka̅tib al-jund (sekretaris militer)
    • ka̅tib al-syurṭah (sekretaris kepolisian)
    • sekretaris qadhi (panitera).
    Selain itu dalam pemerintahan Bani Umayyah dibentuk juga beberapa diw̅a̅n atau departemen yaitu:

    • Diw̅a̅n al-Rasa̅’il, yang bertugas mengurusi surat-surat negara dari khalifah kepada para gubernur atau menerima surat-surat dari gubernur.
    • Diw̅a̅n al-Khatam, yang bertugas registrasi dan menyalin semua keputusan khalifah atau peraturan-peraturan pemerintahan yang dikirim ke daerah.
    • Diw̅a̅n al-Kharaj, yang bertugas mengelola pajak/ pendapatan negara.
    • Diw̅a̅n al-Barid̅, yang bertugas layanan pos dan pengiriman informasi berita dari pusat ke daerah atau sebaliknya.
    • Diw̅a̅n al-Jund, yang bertugas mengorganisasi militer.

    Kemajuan di bidang Hukum

    Dalam kemajuan hukum ada tiga badan yang dibentuk yaitu: Al-qada̅, al-ḥisbah dan Al-maẓalim.

    • Al-qada̅ memiliki tugas membuat fatwa-fatwa hukum dan peraturan sesuai dengan tuntunan Al-quran, sunah dan ijtihad.
    • Al-ḥisbah memiliki tugas menyelesaikan masalah kriminal.
    • Al-maẓalim memiliki tugas meninjau kembali kesahihan dan keadilan putusan hukum oleh kadi.

    Kemajuan di bidang Sosial

    Hubungan antar bangsa Arab Muslim dibuka oleh dinasti ini. Berkat hubungan ini, lahir kreativitas baru pada bidang seni dan ilmu pengetahuan. Dome of The Rock di Jerussalem merupakan salah satu bangunan monumen terbaik pada masa Bani Umayyah.

    Kemajuan di bidang Ekonomi

    Jalur perdagangan pada masa ini menjadi semakin lancar. Pelabuhan dagang yang ramai dan makmur di antaranya adalah Basrah di Teluk Persia, begitu pula Aden. Pada masa ini juga dicetak mata uang khusus, pemberian gaji tetap, pengumpulan pajak.

    Kemajuan di bidang Keagamaan

    Sebuah masjid agung terkenal dengan sebutan Masjid Damaskus dibangun pada masa al-Wa̅lid dengan rancangan Abu̅ ‘Ubaidah bin Jarrah. Begitu pula, kota baru yaitu kota Kairawan dibangun oleh ‘Uqbah bin Na̅fi. Banyak ulama yang fokus pada kajian ilmu keagamaan, seperti ilmu tafsir, hadis, dan hukum Islam.

    Selain itu, berkembang pula ilmu-ilmu yang berhubungan dengan ilmu agama, yaitu ilmu-ilmu bahasa seperti nahwu, bahasa, dan sastra. Imam mazhab yang hidup pada masa ini adalah Ima̅m Ḥanafi (Abu̅ Ḥanifah) dan Ima̅m Ma̅lik bin Anas.

    Pada bidang tasawuf, terdapat Ḥasan al-Baṣri dan Rabi’̅ ah al-‘Adawiyah. Dalam bidang hadis, terdapat ‘Umar bin ‘Abd al-‘Aziz̅ . Dalam bidang tafsir, terdapat ‘Abdulla̅h bin ‘Abba̅s dari Madinah, ‘Abdulla̅h bin Mas’u̅d dari Mekah, Sa’ad bin Zubair, dan Muja̅hid murid Ibn ‘Abba̅s.

    Kemajuan di bidang Pendidikan

    Dinasti Umayyah berjasa besar dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Mereka menjadikan masjid sebagai pusat aktivitas ilmiah, termasuk syair, sejarah, diskusi, dan akidah serta pembelajaran lainnya.

    Semarak kajian ilmu di masjid, kutta̅b serta majelis sastra menjadi tanda perkembangan tersebut. Adapun beberapa cendekiawan muslim pada masa Bani Umayyah sebagai berikut:
    • Khālid, Ilmuwan yang pertama kali menerjemahkan buku-buku berbahasa Koptik dan Yunani tentang astrologi, kimia, dan kedokteran.
    • ‘Abdullāh bin ‘Abbās dan ‘Aṭā bin Rabbaḥ, orang pertama yang mendalami ilmu fikih di Mekah.
    • Zaid bin Ṡābit, sekretaris Nabi saw. dalam menuliskan wahyu.
    • Hasan al-Baṣri, Ibn Syihāb al-Zuhri dan ‘Abdullāh bin Mas’ūd, tokoh otoritatif dalam bidang hadis.
    • ‘A̅mir bin Syarahil̅ al-Sya’bi, ahli hadis dari Kuffah.
    • Al-Akhtal, penyair istana pada masa ‘Abd al-Mālik.
    • Jarīr dan al-Farazdaq, penyair istana pada masa ‘Umar bin ‘Abd al-‘Aziz̅.

    Memetik nilai Islami dalam Sejarah Bani Umayyah di Damaskus

    Hikmah dari mempelajari sejarah perkembangan ilmu pengetahuan pada Masa Bani Umayyah di Damaskus adalah:
    1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt
    2. Mencontoh semangat menuntut ilmu
    3. Mengembangkan budaya sesuai dengan ajaran Islam
    4. Menguatkan persatuan dan kesatuan dengan tidak membeda-bedakan warna kulit, negara, suku, bangsa, dan lainnya.
    5. Memiliki semangat untuk membela agama, bangsa, dan negara
    6. Menumbuhkan tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas
    7. Mencontoh seorang pemimpin yang dicintai oleh rakyatnya
    8. Menumbuhkan semangat cinta tanah air dan membangun bangsa.
    Silahkan Lanjut Membaca Materi Pada Slide di Bawah Ini!


    Silahkan Uji Pemahaman Anda dengan Meng-klik "Uji Pemahaman" di Bawah Ini!

    Baca Juga

    Kolom Komentar

    Apa Tanggapan Anda?

    Lebih baru Lebih lama

    Ayo Lihat Produk Kami..!!