Follow My Instagram

Materi PAI Kelas 7 BAB 5 Damaskus Pusat Peradaban Timur Islam (661-750M)

Halo adik-adik yang ganteng dan cantik yang pastinya siswa-siswi baik budi pada orang tua dan guru semuanya. Kali ini kita akan membahas ringkasan Materi PAI Kelas 7 BAB 5 Damaskus Pusat Peradaban Timur Islam (661-750M). Selamat belajar! Oh Ya, biasakan belajar di tempat yang nyaman agar tetap selalu fokus. Satu lagi, Jangan lupa follow Instagram kami
@pakiindra.abes agar dapat belajar dan informasi menarik yang lainnya, ya.

    Sejarah berdirinya Bani Umayyah di Damaskus

    Bani Umayyah adalah sebuah dinasti yang didirikan oleh Muawiyah bin abu Sufyan bin Harb bin abd Manaf setelah masa al-khulafa al rasyidin. Muawiyah menjadi khalifah pertama Bani Umayyah yang ibu kotanya adalah Damaskus.

    Muawiyah bin Abu Sufyan sebagai khalifah pertama yang mengubah pemerintahan dari demokratis menjadi kepemimpinan yang turun temurun. Muawiyah bin Abu Sufyan juga berpengalaman dalam politik.

    Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Damaskus

    Peradaban Islam pada Bani Umayyah di Damaskus dicirikan dengan berbagai kemajuan tata kelola di berbagai bidang antara lain:

    • Pemerintahan
    • Hukum
    • Sosial
    • Ekonomi
    • Keagamaan
    • Pendidikan

    Kemajuan di bidang Pemerintahan

    Struktur dan administrasi pemerintahan Bani Umayyah merupakan penyempurnaan dari al-khulafa al-rasyidun yang dibentuk oleh Khalifah ‘Umar bin Khattab, seperti pembagian wilayah kekuasaan menjadi provinsi serta terdapat lembaga dan departemen. Provinsi yang dipimpin oleh gubernur didampingi oleh:
    1. Beberapa orang katib (sekretaris)
    2. Seorang hajib (pengawal dan kepala rumah tangga istana)
    3. Shahib al-kharaj (pejabat pendapatan)
    4. Shahib al-syurtah (pejabat kepolisian)
    5. Qadhi (hakim/ kepala keagamaan)
    Terdapat lembaga dan departemen seperti:
    1. Al-katib, yang bertugas untuk mengelola administrasi negara secara rapi dan baik untuk mewujudkan kemaslahatan.
    2. Al-hajib, yang mengatur pejabat atau siapapun yang ingin bertemu dengan khalifah
    3. Diwan
    Lembaga al-katib terdiri atas:
    • Katib Al-Rasail (Sekretaris Negara)
    • Katib Al-Kharaj (Sekretaris Pendapatan Negara)
    • Katib Al-Jund (Sekretaris Militer)
    • Kaatib Al-Syurṭah (Sekretaris Kepolisian)
    • Sekretaris Qadi (Panitera).
    Selain itu dalam pemerintahan Bani Umayyah dibentuk juga beberapa diwan atau departemen yaitu:
    1. Diwan al-Rasail, yang bertugas mengurusi surat-surat negara dari khalifah kepada para gubernur atau menerima surat-surat dari gubernur.
    2. Diwan al-Khatam, yang bertugas meregistrasi dan menyalin semua keputusan khalifah atau peraturan-peraturan pemerintahan yang dikirim ke daerah.
    3. Diwan al-Kharaj, yang bertugas mengelola pendapatan negara.
    4. Diwan al-Barid, yang bertugas layanan pos dan pengiriman informasi berita dari pusat ke daerah atau sebaliknya.
    5. Diwan al-Jund, yang bertugas mengorganisasi militer.

    Kemajuan di bidang Hukum

    Dalam kemajuan hukum ada tiga badan yang dibentuk yaitu: al-qadhi, al-hisbah dan al-mazalim.
    • Al-qadhi memiliki tugas membuat fatwa-fatwa hukum dan peraturan sesuai dengan tuntunan al-Qur’an, sunnah dan ijtihad.
    • Al-ḥisbah memiliki tugas menyelesaikan masalah kriminal.
    • Al-maẓalim memiliki tugas meninjau kembali kesahihan dan keadilan putusan hukum oleh qadhi.

    Kemajuan di bidang Sosial

    Hubungan antar bangsa arab Muslim dibuka oleh dinasti ini. Berkat hubungan ini, lahir kreativitas baru pada bidang seni dan ilmu pengetahuan. Dome of The Rock di Yerusalem merupakan salah satu bangunan monumen terbaik pada masa Bani Umayyah.

    Kemajuan di bidang Ekonomi

    Jalur perdagangan pada masa ini menjadi semakin lancar. Pelabuhan dagang yang ramai dan makmur di antaranya adalah Basrah di Teluk Persia, begitu pula aden. Pada masa ini juga dicetak mata uang khusus, pemberian gaji tetap, pengumpulan pajak.

    Kemajuan di bidang Keagamaan

    Sebuah masjid agung terkenal dengan sebutan Masjid Damaskus dibangun pada masa al-Walid dengan rancangan abu̅ ‘Ubaidah bin Jarrah. Begitu pula, kota baru yaitu kota Kairawan dibangun oleh ‘Uqbah bin Nafi. Banyak ulama yang fokus pada kajian ilmu keagamaan, seperti ilmu tafsir, hadis, dan hukum Islam.

    Selain itu, berkembang pula ilmu-ilmu yang berhubungan dengan ilmu agama, yaitu ilmu-ilmu bahasa seperti nahwu, bahasa, dan sastra. Imam mazhab yang hidup pada masa ini adalah Imam Ḥanafi (abu Ḥanifah) dan Imam Malik bin anas.

    Pada bidang tasawuf, terdapat Ḥasan al-Baṣri dan Rabiah al-adawiyah. Dalam bidang hadis, terdapat Umar bin Abd Aziz. Dalam bidang tafsir, terdapat Abdullah bin abbas dari Madinah, abdullah bin Mas'ud dari Mekah, Sa’ad bin Zubair, dan Mujahid murid Ibn abbas.

    Kemajuan di bidang Pendidikan

    Dinasti Umayyah berjasa besar dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Mereka menjadikan masjid sebagai pusat aktivitas ilmiah, termasuk syair, sejarah, diskusi, dan akidah serta pembelajaran lainnya.

    Semarak kajian ilmu di masjid, kuttab serta majelis sastra menjadi tanda perkembangan tersebut. adapun beberapa cendekiawan muslim pada masa Bani Umayyah sebagai berikut:
    • Khalid, Ilmuwan yang pertama kali menerjemahkan buku-buku berbahasa Koptik dan Yunani tentang astrologi, kimia, dan kedokteran.
    • Abdullah bin abbas dan Aá¹­ha bin Rabbaḥ, orang pertama yang mendalami ilmu fiqih di Mekah.
    • Zaid bin á¹ abit, sekretaris Nabi saw. dalam menuliskan wahyu.
    • Hasan al-Baṣri, Ibn Syihab al-Zuhri dan Abdullah bin Mas’Å«d, tokoh otoritatif dalam bidang hadis.
    • Amir bin Syarahil̅ al-Sya’bi, ahli hadis dari Kufah.
    • Al-akhtal, penyair istana pada masa Abd al-Malik.
    • JarÄ«r dan al-Farazdaq, penyair istana pada masa ‘Umar bin Abd al-Aziz.

    Memetik nilai Islami dalam Sejarah Bani Umayyah di Damaskus

    Hikmah dari mempelajari sejarah perkembangan ilmu pengetahuan pada Masa Bani Umayyah di Damaskus adalah:
    • Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada allah Swt
    • Mencontoh semangat menuntut ilmu
    • Mengembangkan budaya sesuai dengan ajaran Islam
    • Menguatkan persatuan dan kesatuan dengan tidak membeda-bedakan warna kulit, negara, suku, bangsa, dan lainnya.
    • Memiliki semangat untuk membela agama, bangsa, dan negara
    • Menumbuhkan tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas
    • Mencontoh seorang pemimpin yang dicintai oleh rakyatnya
    • Menumbuhkan semangat cinta tanah air dan membangun bangsa.
    Nah, selesai sudah pembahasan ringkas untuk Materi PAI Kelas 7 BAB 5 Damaskus Pusat Peradaban Timur Islam (661-750M) untuk lebih rinci silahakan baca buku PAI unuk siswa kelas 7. Jangan lupa follow Instagram kami @pakiindra.abes agar dapat belajar dan info menarik yang lainnya, ya. Best of Luck.
    Baca Juga

    Kolom Komentar

    Apa Tanggapan Anda?

    Lebih baru Lebih lama

    Ayo Lihat Produk Kami..!!