Halo adik-adik yang ganteng dan cantik yang pastinya siswa-siswi baik budi pada orang tua dan guru semuanya. Kali ini kita akan membahas ringkasan Materi PAI Kelas 7 BAB 10 Andalusia: Kota Peradaban Islam di Barat (756-1031 M). Selamat belajar! Oh Ya, biasakan belajar di tempat yang nyaman agar tetap selalu fokus. Satu lagi, Jangan lupa follow Instagram kami @pakiindra.abes agar dapat belajar dan informasi menarik yang lainnya, ya.
Bani Umayyah di Andalusia
Islam masuk di Andalusia pada tahun 92 H yang saat itu dikuasai oleh orang-orang Goth (Gothic).
Mūsa’ bin Nusair sebagai gubernur Afrika Utara mengirim pasukan yang dipimpin oleh Panglima Ṭāriq bin Ziyād pada tahun 710 M untuk melakukan penaklukan ke wilayah ini dan berhasil menaklukannya pada pada tahun 712 M.
Pada tanggal 15 Mei 756 M., ‘Abd al-Rahmān al-Dakhīl memproklamirkan berdirinya Imārah Umayyah II di Andalusia (Spanyol).
Penduduk Spanyol merasa bahagia dan memperoleh kemakmuran di bawah pemerintah Islam. Umat kristiani menikmati kebebasannya dan tidak diganggu dalam melaksanakan ibadah dan kebiasaannya.
Golongan Yahudi benar-benar merasakan tertolong oleh kehadiran bangsa Arab ini. Mereka menjadi merdeka dan aktif membantu bangsa Arab dalam memerintah Spanyol dan mengembalikan negeri ini ke tingkat budaya yang tinggi.
Pada tahun 750 M terjadi peristiwa besar di Damaskus yang menimpa kekuasaan atau revolusi yang dilakukan oleh keluarga Bani Abbas yang dibantu para pemberontak yang sejak lama melakukan penekanan terhadap Bani Umayyah.
Revolusi tersebut berhasil mengakhiri kekuasaan Bani Umayyah yang sudah berkuasa selama 90 tahun. Seorang pemuda keturunan Bani Umayyah yang bernama ‘Abd al- Rahmān lolos dari kepungan Bani Abbas dan sampai di Spanyol.
Disana dia berhasil menjadi seorang āmir dan penguasa Spanyol, sehingga dijuluki ‘Abd al-Rahmān al-Dakhīl yang artinya ”pendatang baru.”
Perkembangan Islam di Spanyol
Perkembangan Islam di Spanyol dapat dibagi enam periode, yaitu:
- Periode Pertama (711-755 M)
- Periode Kedua (755-912 M)
- Periode Ketiga (912-1013 M)
- Periode Keempat (1013-1086 M)
- Periode Kelima ( 1086-1248 M)
- Periode Keenam (1248-1492)
Pada periode pertama, Spanyol berada di bawah pemerintahan para wali yang diangkat oleh Khalifah Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus.
Pada periode kedua, Spanyol berada di bawah pemerintahan seorang yang bergelar āmir (panglima atau gubernur) akan tetapi tunduk kepada pusat pemerintahan Islam yang pada saat itu dipegang oleh khalifah Abbasiyyah di Baghdad.
Pada periode ketiga, Spanyol diperintah oleh penguasa dengan gelar khalifah.
Pada periode keempat, Spanyol terpecah menjadi lebih dari tiga puluh negara kecil di bawah pemerintahan raja-raja golongan atau Al-Mulk al-Ṭawāif.
Pada periode kelima, Spanyol Islam meskipun masih terpecah dalam beberapa negara tetapi mendapat suatu kekuatan yang dominan yaitu kekuasaan dinasti Murabiṭūn dan Muwaḥidūn.
Pada periode keenam, Islam hanya berkuasa di daerah Granada, di bawah dinasti Bani Ahmar.
Kejayaan Islam di Andalusia
Baghdad, Konstantinopel, dan Cordova merupakan tiga kota yang menjadi pusat kebudayaan dunia saat itu.
Kejayaan Islam di Spanyol ditunjukkan dengan beberapa perkembangan ilmu pengetahuan dan pembangunan fisik. Untuk bidang ilmu pengetahuan seperti pada bidang:
- filsafat
- seni
- sastra
- agama
- sains
Untuk pembangunan fisik seperti:
- pembangunan kota
- pembangunan istana
- pembangunan masjid
- pembangunan pemukiman
- pembangunan taman-taman
- Pembangunan yang megah terdapat pada: kota al-Zahrā, masjid Cordova, Istana Ja’fariyah di Saragosa, masjid Sevilla, tembok Toledo, istana al-Ma’mūn dan istana al- Hamrā di Granada.
Cordova dibangun dan diperindah dengan jembatan yang dibangun di atas sungai yang mengalir di tengah kota, taman-taman dan istana yang megah.
Granada adalah tempat pertahanan terakhir umat Islam di Spanyol, disana ada Istana al-Hamrā yang indah dan megah. Selain itu ada beberapa bangunan terkenal lainnya, seperti:
- menara Giralda
- Alcazar Sevilla
- Menara Emas Torre del Oro
Perkembangan ilmu pengetahuan pada Masa Bani Umayyah di Andalusia
Spanyol melahirkan para cendikiawan-cendikiawan muslim yang ahli dalam bidang masing-masing, seperti:
- Fikih : Ziyād ibn ‘Abd al-Raḥmān, Munzir ibn Sa’īd al-Balūti, Abu Bakr ibn al Qutiyyah, dan Ibn Ḥazm.
- Bahasa dan Sastra : Ibn Mālik, Abu ‘Ali al- Syiblī, Ibn Sayyidīn, Ibn ‘Abd al-Rābbih dll.
- Bidang Seni dan Musik : al-Hasan ibn Nāfî
- Bidang Filsafat : Ibn Bājah, ibn Tufail, Ibn Rusyd
- Bidang Sains : ‘Abbās ibn Farnās, Umm al-Hasan ibn Abi Ja’far
- Bidang Sejarah: Abu ‘Ubayd Abdullāh bin ‘Abd al-‘Azīz al-Bahri, Abu Hāmid Muhammad al-Mazīni, Ibn Khaldūn
- Memetik Nilai Islami dalam Sejarah Bani Umayyah di Andalusia
Apa saja nilai Islami yang dapat dipetik dari sejarah ini? Berikut beberapa nilai yang dapat dipetik:
- Pengalaman positif dan negatif dalam sejarah dijadikan bahan untuk perbaikan dalam menjalani kehidupan dan membangun peradaban.
- Teori-teori sejarah kebudayaan Islam dapat dimanfaatkan dan diterapkan untuk mengatasi permasalahan hidup di masa kini dan masa yang akan datang.
- Mencintai dan bangga pada kebudayaan Islam masa lalu
- Kedewasaan dalam berpikir dapat ditumbuhkan
- Melibatkan diri dalam pemeliharan hasil peradaban
- Semangat mencari dan mengembangkan ilmu pengetahuan dapat ditumbuhkan
- Memupuk semangat dan motivasi untuk meningkatkan prestasi.
Nah, selesai sudah pembahasan ringkas untuk Materi PAI Kelas 7 BAB 10 Andalusia: Kota Peradaban Islam di Barat (756-1031 M) untuk lebih rinci silahakan baca buku PAI unuk siswa kelas 7. Jangan lupa follow Instagram kami @pakiindra.abes agar dapat belajar dan info menarik yang lainnya, ya. Best of Luck.
Posting Komentar
Apa Tanggapan Anda?