Follow My Instagram

Materi PAI Kelas 7 BAB 2 Meneladani Nama dan Sifat Allah Untuk Kebaikan Hidup

Halo adik-adik yang ganteng dan cantik yang pastinya siswa-siswi baik budi pada orang tua dan guru semuanya. Kali ini kita akan membahas ringkasan Materi PAI Kelas 7 BAB 2 Meneladan Nama dan Sifat Allah Untuk Kebaikan Hidup. Selamat belajar! Oh Ya, biasakan belajar di tempat yang nyaman agar tetap selalu fokus. Satu lagi, Jangan lupa follow Instagram kami @pakiindra.abes agar dapat belajar dan informasi menarik yang lainnya, ya.

    Kalau kita sedang membutuhkan sesuatu dan menghadapi kesulitan, apa yang biasa dilakukan? Pasti berdoa dan meminta pertolongan Allah kan? Sadarkah kalian bahwa Allah Swt. itu sangat dengan kita?

    Allah Swt. berfirman: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat…” (Q.S. al- Baqarah/2: 186).

    Ayat ini mendorong manusia untuk meyakini bahwa Allah Swt. itu dekat dan menguatkannya untuk mengenal diri-Nya. Untuk berdekatan dengan Allah Swt, tentu kita harus mengenal-Nya. Salah satu caranya adalah meneladan sifat-sifat-Nya dalam al-Asmā’ al- Husnā.

    Nama-Nama Indah bagi Allah Swt. Asmaul Husna artinya nama nama baik bagi Allah S.W.T. Allah S.W.T mengenalkan diri-Nya dengan nama nama yang baik, sesuai dengan firman-Nya:

    وَلِلَّهِ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ فَٱدْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا۟ ٱلَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِىٓ أَسْمَٰٓئِهِۦ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

    Yang artinya: Dan Allah memiliki Al-Asmā’ al-Husnā (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya al-Asmā’ al-Husnā itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalah artikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan (Q.S. al-A’rāf/7: 180).

    Di antara pendapat para ulama yang paling populer adalah bahwa jumlah al-Asmā’ al-Husnā adalah 99 buah. Pada salah satu hadis disebutkan bahwa:

    “Sesungguhnya Allah Swt. mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, barang siapa yang menghafalkannya, maka ia akan masuk surga”. (H.R. al-Bukhari).

    Pada bab ini hanya akan dibahas empat Asmaul Husna yaitu: Al-Alim, Al-Khabir,  As-Sami dan Al-Basir

    Al-Alim

    Al-Alim artinya Maha Mengetahui. Allah S.W.T Maha Mengetahui yang tampak atau yang gaib. Pengetahuan Allah S.W.T tidak terbatas oleh ruang dan waktu, segala aktivitas yang dilakukan oleh makhluk akan diketahui oleh Allah S.W.T.

    Hal ini ditegaskan dalam Q.S. al-An’am ayat 80 berikut ini:

    وَحَآجَّهُۥ قَوْمُهُۥ ۚ قَالَ أَتُحَٰٓجُّوٓنِّى فِى ٱللَّهِ وَقَدْ هَدَىٰنِ ۚ وَلَآ أَخَافُ مَا تُشْرِكُونَ بِهِۦٓ إِلَّآ أَن يَشَآءَ رَبِّى شَيْـًٔا ۗ وَسِعَ رَبِّى كُلَّ شَىْءٍ عِلْمًا ۗ أَفَلَا تَتَذَكَّرُونَ

    Yang artinya: Dan kaumnya membantahnya. Dia (Ibrahim) berkata, “ Apakah kamu hendak membantahku tentang Allah, padahal Dia benar-benar telah memberi petunjuk kepadaku? Aku tidak takut kepada (malapetaka dari) apa yang kamu persekutukan dengan Allah, kecuali Tuhanku menghendaki sesuatu. Ilmu Tuhanku meliputi segala sesuatu. Tidakkah kamu dapat mengambil pelajaran? (Q.S. al-An’ām/6: 80)

    Dan juga dalam Q.S. al-An’am ayat 59 berikut ini:

    وَعِندَهُۥ مَفَاتِحُ ٱلْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَآ إِلَّا هُوَ ۚ وَيَعْلَمُ مَا فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ ۚ وَمَا تَسْقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِى ظُلُمَٰتِ ٱلْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ

    Yang artinya: Dan kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya; tidak ada yang mengetahui selain Dia. Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur yang tidak diketahui-Nya. Tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, yang tidak tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh al- Mahfuzh). (Q.S. al-An’ām/6: 59)

    Al-Khabir

    Al-Khabir artinya Maha Waspada. Allah S.W.T, menciptakan milyaran makhluk dengan berbagai ragamnya, semuanya diketahui oleh Allah dengan detail, penuh kecermatan dan kewaspadaan, baik secara lahir maupun batin.

    Al-Qur’an sebagai kalam Allah Swt memberikan informasi kisah dan peristiwa orang-orang terdahulu. Melalui Al-Qur’an pula, dapat diketahui bahwa peristiwa kiamat dan kehidupan akhirat diberikan gambaran informasi oleh-Nya.

    Sebagaimana ditegaskan dalam Q.S al-Mulk ayat 14:

    أَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ ٱللَّطِيفُ ٱلْخَبِيرُ

    Yang artinya: Apakah (pantas) Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui? Dan Dia Maha Halus, Maha Mengetahui (Q.S. al-Mulk/67: 14).

    As-Sami'

    Al-Sami artinya Maha Mendengar. Allah S.W.T, Maha Mendengar semua suara apapun yang ada di alam semesta ini. Pendengaran Allah tidak terbatas, tidak ada satupun suara yang lepas dari pendengaran-Nya, meskipun suara sangat pelan.

    Sebagaimana ditegaskan dalam Q.S. al-Baqarah ayat 137:

    فَإِنْ ءَامَنُوا۟ بِمِثْلِ مَآ ءَامَنتُم بِهِۦ فَقَدِ ٱهْتَدَوا۟ ۖ وَّإِن تَوَلَّوْا۟ فَإِنَّمَا هُمْ فِى شِقَاقٍ ۖ فَسَيَكْفِيكَهُمُ ٱللَّهُ ۚ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ

    Yang artinya: “Maka jika mereka telah beriman sebagaimana yang kamu imani, sungguh, mereka telah mendapat petunjuk. Tetapi jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (denganmu), maka Allah mencukupkan engkau (Muhammad) terhadap mereka (dengan pertolongan- Nya). Dan Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui (Q.S. al-Baqarah/2: 137).

    Al-Basir

    Al-Basir artinya Maha Melihat. Allah S.W.T, Maha Melihat segala sesuatu walaupun lembut dan kecil. Allah melihat apa saja yang ada di langit dan di bumi, bahkan seluruh alam semesta ini dapat dipantau. Sebagaimana dalam Q.S. al-Isra ayat 1:

    سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ

    Yang artinya: “Maha Suci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya) agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.” (Q.S. al-Isra’/17:1)

    Perilaku yang mencerminkan al-Asmā’ al-Husnā al-‘Alīm, al- Khabīr, al-Samī’, dan al-Baṣīr. Sebagai cerminan dari pemahaman ini, kita dapat mewujudkan perilaku yang baik antara lain:

    • Mewujudkan percaya diri atas ilmu yang diberikan oleh Allah Swt. untuk menjelaskan kebenaran.
    • Tekun dalam belajar dan pada sesuatu yang dianggap baik oleh agama.
    • Berperilaku jujur dalam perkataan dan perbuatan dalam sehari-hari.
    • Teliti dalam belajar, mengerjakan soal, dan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
    • Senantiasa mendengarkan perintah dan nasehat Bapak/ Ibu Guru.
    • Menjadi pendengar yang baik.
    • Memiliki pandangan ke depan (visioner) sehingga mampu secara bertahap mewujudkan cita-cita yang dikehendaki.

    Nah, selesai sudah pembahasan ringkas untuk Materi PAI Kelas 7 BAB 2 Meneladan Nama dan Sifat Allah Untuk Kebaikan Hidup untuk lebih rinci silahakan baca buku PAI unuk siswa kelas 7. Jangan lupa follow Instagram kami @pakiindra.abes agar dapat belajar dan info menarik yang lainnya, ya. Best of Luck.

    Untuk menguatkan pemahaman kita, yuk kita nonton video di bawah ini!

    Jangan lupa ukur pemahamanmu terkait materi di atas dengan menjawab kuis di bawah ini!
    Baca Juga

    Kolom Komentar

    Apa Tanggapan Anda?

    Lebih baru Lebih lama

    Ayo Lihat Produk Kami..!!