Follow My Instagram

Materi PAI Kelas 9 Bab 1 Meyakini Hari Akhir, Mengakhiri Kebiasaan Buruk

Halo adik-adik yang ganteng dan cantik yang pastinya siswa-siswi baik budi pada orang tua dan guru semuanya. Kali ini kita akan membahas ringkasan Materi PAI Kelas 9 Bab 1  Meyakini Hari Akhir, Mengakhiri Kebiasaan Buruk. Selamat belajar! Oh Ya, biasakan belajar di tempat yang nyaman agar tetap selalu fokus. Satu lagi, Jangan lupa follow Instagram kami @pakiindra.abes agar dapat belajar dan informasi menarik yang lainnya, ya.

    Pengertian Hari Akhir dan Macam-macam Kiamat

    Beriman kepada hari akhir atau hari kiamat merupakan rukun iman yang kelima. Umat Islam harus percaya dan yakin bahwa hari akhir itu pasti akan datang. Kelak manusia akan dibangkitkan kembali dari kubur untuk menerima pengadilan Allah SWT.

    Perhatikan firman Allah SWT berikut:

    وَّاَنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيْهَاۙ وَاَنَّ اللّٰهَ يَبْعَثُ مَنْ فِى الْقُبُوْرِ – ٧

    Artinya: “Dan sungguh, (hari) Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur” (Q.S. al-hajj/22:7)

    Para ulama mengelompokkan kiamat menjadi dua macam, yaitu: Kiamat Sugra dan Kiamat Kubra.
    1. Kiamat Sugra (kiamat kecil), yaitu terjadinya kematian yang menimpa sebagian umat manusia. Misalnya: meninggalnya seseorang karena sakit, kecelakaan, musibah tsunami, banjir, tanah longsor, dan sebagainya.
    2. Kiamat Kubra (kiamat besar) yaitu terjadinya kematian dan kehancuran yang menimpa seluruh alam semesta. Dunia porakporanda, rusak, dan hancur. Kehidupan manusia akan berganti dengan alam yang baru yakni alam akhirat. Kiamat Kubra ini dialami oleh seluruh makhluk hidup di jagad raya tanpa terkecuali.

    Kejadian Kiamat Kubra

    Kejadian mengenai hari kiamat digambarkan oleh Allah Swt. Begitu dahsyat, sebagaimana tertuang dalam Q.S al-Qari’ah/101:4-5 berikut ini:

    يَوْمَ يَكُوْنُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوْثِۙ – ٤وَتَكُوْنُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوْشِۗ – ٥

    Artinya: “Pada hari itu manusia seperti laron yang berterbangan. Dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.”(Q.S. al- Qāri’ah/101:4-5)

    Di dalam Q.S Al-Zalzalah/99:1-2 Allah Swt. juga berfirman:

    اِذَا زُلْزِلَتِ الْاَرْضُ زِلْزَالَهَاۙ – ١وَاَخْرَجَتِ الْاَرْضُ اَثْقَالَهَاۙ – ٢

    Artinya: “Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan yang dahsyat, dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya,”( Q.S Al-Zalzalah/99:1-2)

    Kiamat Kubra memang belum terjadi sehingga tak seorang pun mengetahui peristiwa yang sebenarnya. Namun kita mengetahuinya dari firman Allah Swt. dan Hadis Nabi saw. Adapun kejadian kiamat Kubra digambarkan oleh Allah Swt. sebagai berikut:
    • Malaikat Israil meniup sangkakala untuk yang pertama kali. Semua makhluk akan mati, kecuali yang dikehendaki hidup oleh Allah Swt. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S az-Zumar/39:68.
    • Langit menjadi terpecah-belah, matahari digulung, bintang-bintang berjatuhan, lautan meluap dan menjadi panas, gunung-gunung seperti bulu yang berhamburan, dan manusia seperti anai-anai beterbangan. Firman Allah Swt. dalam Q.S. al-Muzammil/73:18.
    Setelah peristiwa kiamat yang maha dahsyat itu, semua manusia akan mati dan mengalami proses kehidupan di alam akhirat sebagai berikut:

    Alam Barzakh (Yaumul Barzakh)

    Alam barzakh yang dikenal dengan alam kubur yang merupakan pintu gerbang menuju akhirat atau batas antara alam dunia dan alam akhirat. Di alam kubur manusia akan bertemu, ditanyai, dan diperiksa oleh malaikat Munkar dan Nakir tentang segala amal perbuatannya ketika menjalani kehidupan di dunia.

    Yaumul Ba’ats

    Yaumul ba’ats adalah hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur untuk diarahkan menuju ke padang mahsyar. Kebangkitan manusia ini akan terjadi setelah ditiupkan sangkakala yang kedua oleh Malaikat Isra!l. Seluruh manusia mulai zaman Nabi Adam sampai manusia terakhir bangkit dari kubur. Adapun keadaan mereka bermacam-macam sesuai dengan amal perbuatan mereka pada waktu hidup di dunia. Firman Allah Swt.:

    وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَاِذَا هُمْ مِّنَ الْاَجْدَاثِ اِلٰى رَبِّهِمْ يَنْسِلُوْنَ – ٥١

    Artinya: “Lalu ditiuplah sangkakala (yang kedua kalinya), maka seketika itu mereka keluar dari kuburnya (dalam keadaan hidup), menuju kepada Tuhannya”. (Q.S. Yāsin/36:51).

    Rasulullah saw. secara lebih jelas menceritakan kisah yang akanterjadi kelak di hari kebangkitan seperti berikut ini yang artinya:

    “Telah menceritakan kepada Bahz bin Hakim dari bapaknya dari kakeknya, ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan (pada hari kiamat) ada yang berjalan, berkendaraan, dan akan diseret di atas wajah kalian.” (H.R. Tirmidzi)

    Yaumul Mahsyar

    Yaumul mahsyar adalah hari dikumpulkannya seluruh manusia yang telah dibangkitkan dari kuburnya ,di sebuah padang yang sangat luas bernama Padang Mahsyar. Pada yaumul mahsyar ini pula manusia menerima catatan amalnya selama hidup di dunia, baik amal yang buruk maupun amal yang baik. Seluruhnya tercatat secara rinci.

    Padang Mahsyar inilah Allah Swt. akan mengadili manusia dengan seadil-adilnya, sebagaimana firman Allah swt :

    وَاَشْرَقَتِ الْاَرْضُ بِنُوْرِ رَبِّهَا وَوُضِعَ الْكِتٰبُ وَجِايْۤءَ بِالنَّبِيّٖنَ وَالشُّهَدَاۤءِ وَقُضِيَ بَيْنَهُمْ بِالْحَقِّ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ – ٦٩

    Artinya: “Dan bumi (padang mahsyar) menjadi terang benderang dengan cahaya (keadilan) Tuhannya; dan buku-buku (perhitungan perbuatan mereka) diberikan (kepada masing-masing), nabi-nabi dan saksisaksi pun dihadirkan,lalu diberikan keputusan di antara mereka secara adil, sedang mereka tidak dirugikan. (QS. az-Zumar/39:69)

    Yaumul Mizan dan Yaumul Hisab

    Arti kata mizan adalah timbangan, sedangkan hisab artinya perhitungan. Dua istilah ini,yaitu Yaumul Mizan dan Yaumul Hisab memiliki makna yang hampir sama maknanya.

    Dengan demikian, yaumul mizan adalah hari ditimbangnya seluruh amal baik dan buruk manusia untuk menerima keadilan dan balasannya masing-masing. Yaumul Mizan ini disebut juga dengan Yaumul Hisab, yaitu hari diperhitungkannya seluruh amal perbuatan manusia, baik amal yang baik maupun amal yang buruk. Firman Allah Swt. dalam Q.S. az-Zalzalah/99 ayat 7 dan 8 :

    فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ – ٧وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ – ٨

    Artinya: “Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat (balasannya). Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat dzarah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. (Q.S. az-Zalzalah/99:7-8).

    Pada hari perhitungan amal manusia, akan diperlihatkan kepadanya semua perbuatannya selama hidup di dunia. Ketika ia melihat amal baiknya, dia akan merasa senang. Sebaliknya, ketika melihat amal buruknya, dia akan menyesal. Firman Allah Swt.:

    يَوْمَ تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍ مَّا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ مُّحْضَرًا ۛوَمَا عَمِلَتْ مِنْ سُوْۤءٍ ۛ تَوَدُّ لَوْ اَنَّ بَيْنَهَا وَبَيْنَهٗٓ اَمَدًاۢ بَعِيْدًا ۗوَيُحَذِّرُكُمُ اللّٰهُ نَفْسَهٗ ۗوَاللّٰهُ رَءُوْفٌۢ بِالْعِبَادِ – ٣٠

    Artinya: “(ingatlah) pada hari (ketika) setiap jiwa mendapatkan (balasan) atas kebajikan yang telah dikerjakan dihadapkan kepadanya,(begitu juga balasan) atas kejahatan yang telah dia kerjakan…” (Q.S. Ali‘Imran/3:30)

    Surga dan Neraka

    • Surga sebagai Balasan Amal Baik
    Seluruh perbuatan baik manusia telah diperhitungkan pada saat Yaumul Hisab. Perbuatan baik itu akan mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah Swt.

    Balasan yang memuaskan itu berupa surga yang di dalamnya penuh kenikmatan yang melebihi kenikmatan dunia. Ungkapan kenikmatan itu dirmankan Allah Swt.:

    اِنَّ اَصْحٰبَ الْجَنَّةِ الْيَوْمَ فِيْ شُغُلٍ فٰكِهُوْنَ ۚ – ٥٥ هُمْ وَاَزْوَاجُهُمْ فِيْ ظِلٰلٍ عَلَى الْاَرَاۤىِٕكِ مُتَّكِـُٔوْنَ ۚ – ٥٦ لَهُمْ فِيْهَا فَاكِهَةٌ وَّلَهُمْ مَّا يَدَّعُوْنَ ۚ – ٥٧سَلٰمٌۗ قَوْلًا مِّنْ رَّبٍّ رَّحِيْمٍ – ٥٨

    Artinya: “Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka).Mereka dan pasangan-pasangannya berada dalam tempat yang teduh, bersandar di atas dipan-dipan.Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa saja yang mereka inginkan. (Kepada mereka dikatakan): “Salam”, sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang.” (Q.S.Yās³n/36:55-58)
    • Neraka sebagai Balasan Amal Buruk
    Di neraka itulah balasan orang yang banyak melakukan dosa, takabur, sombong, dan terlebih tidak melaksanakan perintah Allah Swt. Mereka di neraka susah payah mendapatkan makan dan minum, mereka diberi minuman yang panas dan makanan dari pohon berduri. Firman Allah Swt.:

    لَيْسَ لَهُمْ طَعَامٌ اِلَّا مِنْ ضَرِيْعٍۙ – ٦لَّا يُسْمِنُ وَلَا يُغْنِيْ مِنْ جُوْعٍۗ – ٧

    Artinya: ”Tidak ada makanan bagi mereka selain dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak menghilangkan lapar.” (Q.S. al- Gāsyiyah/88:6-7)

    Para penghuni neraka tidak akan merasa aman atau menyenangkan sebab selalu diliputi angin dan air yang panas. Firman Allah Swt.:

    فِيْ سَمُوْمٍ وَّحَمِيْمٍۙ – ٤٢وَّظِلٍّ مِّنْ يَّحْمُوْمٍۙ – ٤٣لَّا بَارِدٍ وَّلَا كَرِيْمٍ – ٤٤

    “(Mereka) dalam siksaan angin yang sangat panas dan air yang mendidih dan naungan asap yang hitam. Tidak sejuk dan tidak menyenangkan.” (Q.S. al-Wāqi’ah/56:42-44).

    Nah, selesai sudah pembahasan ringkas untuk Materi PAI Kelas 9 Bab 1  Meyakini Hari Akhir, Mengakhiri Kebiasaan Buruk untuk lebih rinci silahakan baca buku PAI unuk siswa kelas 9. Jangan lupa follow Instagram kami @pakiindra.abes agar dapat belajar dan info menarik yang lainnya, ya. Best of Luck.
    Baca Juga

    Kolom Komentar

    Apa Tanggapan Anda?

    Lebih baru Lebih lama

    Ayo Lihat Produk Kami..!!